enam langkah memafkan

Memang, memaafkan bukan berarti harus melupakan. Namun mencoba memandang hal yang telah terjdi dari kacamata positif. Itu akan membuat kita lebih lega, tenang dan secara bertahap dapat menghapus sakit hati dan kebencian.
Berikut ini ada enam langkah memaafkan:

1. Mengakui perasaan
     "Saya nggak benci dia kok, saya cuma sakit hati aja". itu yang biasa kita katakan untuk mengingkari perasaan. Padahal, sakit hati dan benci sama saja. Tak ada gunanya kita berpura-puratak punya asalah dengan emosi kita. Mengakui adalah hal penting, agar kita erasa bertanggung jawab untuk segera mngatasinya. Sebab rasa sakit hati bagaimanapun kecilnya, adalah penyakit yang mengganggu, yang bila tak segera diobati akan menjadi kerikil dalam amal baik. Firman Allah, "Dalam hat mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta (terhadap Allah, orang beriman dan diri sendiri)", (QS.Al-Baqarah 2:10)

2. Melihat dampak perilaku
   Kalau sudah mengakui bahwa kita memendam sakit hati pada seseorang, tanya diri sendiri secara jujur: "seburuk apakah dampak perilaku orang itu sehingga perlu merasa sakit hati dan lainnya, apakah kita jatuh miskin gara-gara dia,apakah kita diasingkan dari masyarakat gara-gara dia, apakah kita mengalami cacat tubuh gara-gara dia? selama dampak buruk itu masih kita hadapi mengapa kebencian harus terus ditanam.

3. Memandang dari sudut berbeda
   Banyak orang yang mengatasi rasa sakit hati mereka. salah satunya dengan memandang kesalahan orang lain dari sudutberbeda. misalnya, mengganggap si pelaku sedang khilaf, sedang jauh dari hidayah Allah.itu akan membuat kita lebih memaklumi. Ayah saya punya resep serupa, "kalau perilaku seseorang sudah kelewatan,"ujarnya, "anggap saja orang itu sedang gila. kalau kita terpengaruh, berarti kita ikut-ikutan gila". Nah,gak mau disebut gila kan? 

4. Merenungi diri sendiri
   karena kita benci, adakalanya kita tak adil dalam memandang sesuatu. kita membebankan kesalahan sepenuhnya pada orang lain dia itu begitu dan begini. fokus kita hanyalah dia. padahal, coba telusuri lebih dalam, jangan-jangan kitapun punya andil di dalamnya. Nah, bila orang lain berbuat zalim kepada kita, tentu ada alasannya bukan? mungkin ada perilaku kita yang tak menyenangkan yang mendorong dia berbuat demikian. Firman Allah S.W.T, "Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil" (QS. AL-Maidah 5:28)
  Menyadari kesalah diri akan menjadi obat mujarab untuk mengikis dendam dan sakit hati

5. Mencurahkan hati
   Ada kalanya kita merasa tak sanggup menanggung beban rasa sakit sendirian. Kita butuh teman untuk berbagi. Bisa jadi dia tak pernah mengalami hal serupa, namun setidaknya memahami perasaan kita. Denagn curhat saja, perasaan kita bisa jadi lega. itu akan membantu kita lebih mudah memafkan.
   Yang terbaik adalah curhat kepada Allah S.W.T. Dalam sujud-sujud panjang kita, segala perasaan yang menyiksa bisa kita tumpahkan, percayalah, Allah maha mendengar semua keluh kesah hambanya.

6. Memaafkan dengan tulus
   Semua jadi terasa mudah jika kita meyakini bahwa 'memaafkan' adalah sutu bentuk amal baik. Memaafkan ibarat sedekah yang dilakukan dengan ikhlas. Yang kelak akan menambah nilai tabungan kita di akhirat. Firman Allah S.W.T, "Perkataan yang baik dan pemberan maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan. Allah maha kaya dan maha penyatun". (QS. Al-Baqarah 2:263)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah pendidikan: kurangnya perhatian guru terhadap siswa

Untaian Kata Cinta 04

Perahu Kehidupan Part 02