Untaian Kata Cinta 04


             Tok..tok..tokkk..

            “Assalamu’alaykum.”, 

“Wa’alaykumussalam...", jawab kak Ana dari dalam rumah.

“Ka.....kak..." sambil memeluk erat kak Ana

“Iya sayang”, Kak Ana merasakan ada yang berbeda dengan Nia hari ini.

“Yuk kita masuk dulu dik", sambil merangkul Nia untuk masuk ke dalam rumah.

“Kak, kakak penah gak ngerasa patah hati?"

"Hmp.... hayoo.. kenapa nama yang begituan, biasanya kalo Nia nanya itu yang gimana gitu kok tumben yang beginian? Kakak jadi curiga”

Nia tak kuasa menahan tetesan air yang keluar di sela-sela matanya.

“Iya kak, Nia barusan putus sama Denis”

“Alhamdulilllah...”

"Ih.... Kakak kok sama aja kayak kak Ardy, adiknya putus dari pacarnya malah disyukuri”

“Gak, gak gitu sayang. Jadi gini Nia, cinta itu anugerah dari Allah, saat Nia mulai merasakan sesuatu rasa pada seorang laki-laki itu wajar saja, normal sayang, namun yang menjadi masalah adalah saat cinta itu tak kita letakkan pada tempatya”

“Nia gak ngerti Kak”

“Jadi sederhananya begini Nia, Allah memeberikan kita cinta dan kasih sayang, agar kita merasakan kebahagiaan, ketulusan, kekhlasan dari cinta itu. Nah, cinta yang Nia rasakan itu wajar saja apalagi di usia Nia yang beranjak dewasa. Tapi Nia penempatan cinta itu yang belum pas. Mungki Nia akan bertanya balik ke Kakak, kenapa belum pas? Karena cinta yang Nia berikan itu bukan pada orang yang seharusya", sambil menorehkan senyum kesejukan.

“Maksudnya gimana kak?”.

“Nia kan punya Ayah , Bunda, Kak Ardi, nah gimana perasaan cinta Nia ke beliau-beliau?? Apakah sama ataukah lebih cenderung kepada lelaki itu?", tanya Kak Ana.

“Kalau Nia ingat sih kak, Nia juga salah, dulu itu cinta Nia terlalu berlebih ke dia, bahkan lebih sering ingat dia, kadang kalau Bunda sedang bicara jarang banget Nia dengerin dengan serius kak”, jawab Nia lirih.

"Nah itu.... maksud kakak kenapa kita mencari dan memberikan cinta kepada orang yang belum pasti dan kita meninggalakan cinta yang ada, di dekat kita?"

"Kalaulah memang benar dia adalah jodoh terbaik Nia, Insyaa Allah, Allah akan mempertemukan kalian berdua, dalam kondisi yang jauh lebih baik. Bukakah jodoh itu cerminan diri kita? Nah,, Nia maukan dapat jodoh yang baik... ??”

“Iya, nia mau kak. Siapasih yang gak mau”.

“Nah, ayooo move on, yakinlah sama Allah setiap perkara akan ada hikmah dibaliknya termasuk kejadian ini. Mungkin ini teguran dari Allah sebagai bentuk cinta-Nya sama Nia, agar Nia bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik dari sekarang".

“Iya Kak. Terimakasih ya Kak atas saran yang sudah kakak berikan, Nia sayang kakak”, sambil memeluk Kak Ana.

“Oya Nia, Kakak punya buku yang bagus buat Nia ni, bentar ya kakak ambilkan", berdiri meninggalkan Nia yang berada di ruang tengah.

“Iya kak”, jawab Nia

“Nah ini dia bukunya”

"Buku apa ni kak?

“Ini buku yag menarik Insyaa Allah”

“La tahzan”, eja nia pelan...

“Iya nanti di bawa pulang ya.. dibaca di rumah Insyaa Allah bisa menjadi temen buat nambah semangat Nia”

“Siap kak, makasi ya kak udah mau dengerin cerita Nia. Nia sayang kakak. Nia boleh pamit pulang kak?, Udah gak sabaran buat baca buku yang kakak berikan ini”

“Oke sayang, Fii Amanillah salam buat orang tua di rumah”, sambil berjalan ke arah pintu bersama Nia”.

“Assalamu’alaykum kak”, sembari mebawa motor nya meninggalakan halaman rumah kak Ana.

“Wa’alaykumusslam dik manis"... jawab Kak Ana.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah pendidikan: kurangnya perhatian guru terhadap siswa

Perahu Kehidupan Part 02