masalah pendidikan: kurangnya perhatian guru terhadap siswa
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan
adalah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau
pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja
dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Pendidikan
sangat dibutuhkan oleh semua orang karena penddikan itu sendiri memiliki
peranan yang penting bagi kehidupan manusia itu sendiri. Bahkan pendidikan
menjadi kebutuhan yang sangat pokok dibutuhkan oleh setiap warga Negara
terutama Indoneia. Indonesia adalah Negara yang memiliki pulau yang banyak dan
memiliki masyarakat yang majemuk.
Dahulu orang tidak terlalu peduli
dengan pendidikan terutama wanita bahkan mereka beranggapan “untuk apa sekolah
tinggi-tinggi nanti ke dapur juga”, itu adalah pemikiran-pemikiran jaman dahulu
yang telah mulai hilang karena sekarang hampir semua orang beranggapan bahwa
pendidikan itu penting baik iti perempuan ataupun laki-laki.
Pendidikan menjadi suatu lembaga
yang sangat penting dalam suatu Negara karena suatu Negara dikatakan maju
apabila memiliki kemampuan pendidikan yang tinggi. Seperti kita tahu bahwa
akhir-akhir ini pendidikan Indonesia mengalami dilemma karena banyak hal mulai
dari kurangnya persiapan kurikulum yang diterapkan, kurangnya sarana dan prasarana
pembelajaran, kurangnya perhatian guru terhadap siswanya dan hal-hal lainnya.
Dalam pendidikan terdiri dari
beberapa komponen dimana antara komponen yang satu dengan yang lainnya sangat
berpengaruh. Misalnya saja saat kita berada di kelas maka yang termasuk
komponen pendidikan itu sendiri adalah guru, murid, bahan ajar (materi), dalam
prosesnya guru mengajar dia harus mengajarkan materi yang da ajarkan dengan
seksama dengan mengunkan berbagai metode dan teknik yang seuai dengan keadaan
kelas.
Perhatian guru terhadap siswa sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena biasanya jika guru mau mengerti
ataupun memahami siswanya maka dia dapat belajar dengan baik. Seperti Negara
Finlandia, itu adalah Negara dengan pendidikan terbaik di dunia dimana sang
guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar di kelas. Seorang
guru di sana memiliki vii bahwa “jangan sampai ada salah satu anak didiknya
yang memiliki potensi untuk disia-siakan”. Bgaimana dengan Indonesia??
Negara Finlandia bisa kita jadikan
panutan dalam hal pendidikan dimana seorang guru sangat menghargai keunikan
siswanya tanpa memberikan gelar yang tidak bagus terhadap siswa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan?
2. Apa peran guru di dalam kelas?
3. apa pengaruh perhatian guru terhadap siswa?
4. Apa yang bisa kita lakukan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti dari pendidikan
2. Mengetahui peran seorang guru di dalam kelas
3. Mengeahui pegaruh perhatian guru terhadap siswa
4, mengetahui solusi masalah tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Ki
Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar
yang kuat pendidkan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan
generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan
bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan,
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya
(Ki Hajar Dewantara, 1977:14)
Dari
etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara
singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan
manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam
interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.
Pendidikan merupakan
proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam
proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat
karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek
dari pendidikan. Karena merupakan subyek di dalampendidikan, maka dituntut
suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik.
Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek
dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal yang terpenting,
maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia
sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu
manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.
Hasil
dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada
subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang
sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah
proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena
perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga.
Melalui pendidikan manusia
menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan
dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu
berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang
sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri
dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercerabut dari akar
tradisinya.
Dalam UUD 1945 Ke IV ( tahun 2002) yaitu tentang
pendidikan.
Pasal 31 ayat 1,2,3,4, berbunyi :
AYat 1 : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
Ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya
Ayat 3 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,yang diatur dengan undang-undang
Ayat 4 : Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang – kurangnya
20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional
Dari UU tersebut terlihat jelas bahwa
pendidikan itu merupakan hak setiap warga negra karena pendidikan merupakan
sarana untuk memajukan bangsa Indonesia.
2.2 Peran Guru
Menurut UU no. 14
2005: Guru adalah pendidik yang professional, dengan tugas utama; mendidik,
mengajar membimbing, megarahkan, melatih, menilai.
Dari UU di atas jelas
bahwa tugas guru bukan hanya mendidik namun juga memiliki tugas sebagai
pendidik, pembimbing sehingga guru memiliki peran yang sangat penting bagi
proses belajar mengajar dan keadaan siswanya.
Selain itu guru juga
memiliki peran yang penting di dalam kelas yaitu sebagai motivator, dimana guru
memberikan arahan-arahan untuk membangkitkan semangat belajar siswa dan
berusaha mengerti keadaan siswanya masing-masing. Karena hal yang sangt penting
dan sangat harus dimilki oleh seorang guru adalah sikap peduli/perhatian.
Apabila seorang guru telah memiliki sikap itu maka dia mampu mengatasi
masalah-masalah yang ada di dalam kelas. Karena setiap siswa memiliki kemampuan,
karakter, sikap yang berbeda-beda.
2.3 Pengaruh Perhatian Guru Terhadap Siswa
Perhatian merupakan
hal yang sangat diinginkan oleh semua orang, termauk seorang murid dia sangat
menginginkan perhatian dari gurunya. Terkadang guru lebih memperhatikan murid yang mempunyai
kemampuan sedang / pandai daripada murid yang kemampuan rendah / kurang, dengan
demikian yang kemampuannya sedang atau pandai semakin pandai dan yang kemampuannya
rendah / kurang semakin ketinggalan. Terkadang guru kurang memilki perhatian
terhadap siswanya apabila di dalam kelas ada anak yang suka bergerak-bergerak
langsung diberikan gelar bahwa anak itu nakal hal inilah salah satu hal yang
salah, karena setiap anak memiliki caranya sendiri dalam belajar. Hendaknya
guru mendekati anak itu dahulu kenapa dia seperti itu, jungkin saja itu terjadi
karena mungkin saja anak itu adalah anak yang bersifat somatis tidak akan mampu untuk duduk tenang.
Mereka harus menggerakkan tubuh mereka untuk membuat otak dan pikiran mereka
tetap hidup. Apabila kita terus memaksa anak yang seperti ini untuk tetap
tenang maka hal itu akan menjadi penderitaan buat dia karena anak yang somatic
ini (hiperaktif) memiliki gaya belajar yang sedikit berbeda. Oleh karena itu
seorang guru hendaknya memberikan perhatian yang lebih terhadap anak didiknya.
Walaupun memang cukup sulit untuk mendekatkan diri pada masing-masing siwa
namun hndanya guru belajar untuk seperti itu agar apa yang menjadi tujuan dalam
pembelajaran dalam belajar dapat terlaksana dengan baik.
“Every child is
special” itu adalah kata-kata yang sering kita dengar tapi sudah mengertikah
kita tentang kata-kata itu?, setiap anak memeiliki kemampuan masing-masing yang
berbeda karena Allah menciptakan
makhluknya dengan sebaik-baiknya bentuk (Qs.At-Tiin:4). Kita sebagai calon
guru hendaknya kita bisa mengerti siswa lebih bisa memahami siswa, setiap
manusia memilkiki kelebihan dan kekurangan jangan smpai guru menghancurkan
mental anak hanya karena kekurangan yang dimiliki olh murudnya itu, tapai
bagaimana seorang guru bisa memberikan semangat kepada anaknya untuk bisa
mengembangkan kelebihannya, sehinga kelebihannya itu bisa menutupi
kekurangannya.
Setiap anak
memiliki impian yang berbeda-bedamaka seorang guru juga jangan pernah
menghancurkan cita-cita ataupun impian itu tapi sebaiknya kita bisa mensupport anak itu untuk menjadi lebih
baik.
Mengapa perhatian guru itu penting??
Setiap siswa
memiliki permasaah masing-masing dengan adanya perhatian dari seorang guru akan
berbagai problematika itu bisa dikurangi dan sangat membantu siswa. Seperti
Negara Finlandia, Negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia di
sana siswa dibedakan menjadi 2 yaitu siswa yang umum dan khusus diamana siswa
khusus ini memiliki asalah dalam ha keluarga ataupun yang lainnya, namun mereka
tetap berada dalam kelas yangsama karena guru menginginkan agar anak khusus itu
juga bisa bergaul/tidak adanya diskriminiasai sesama mereka. Negara Finlandia
ini adalah Negara yang memiliki tingkat peceraian yang sangat tinggi sehingga
di sekolah terdapat siswa yang dapat perlakuan yang khusus. Siswa yang dapat
perlakuan khusus itu sangat penting diperhatikan. Guru disanapun sangat
memperhatika hal-hal yang seperti itu sehingga Negara kecil itu memiliki sistem
pendidikan yang baik karena adanya perhatian guru kepada siswanya, Jasdi,
intinya guru jangan pernah mnghakimi anak didik dengan gelar/perkataan yang
tidak baik karena hal itu bisa saja berdampak negatif kepada siswa sehingga
mereka keilangan rasa percaya diri mereka, hendaknya guru lebih mengenal murid
terlebih dahulu apabila kita merasa ada yang kurang dengan anak didik kita.
2.4 Hal-hal yang bisa
kita lakukan
Kita adalah calon guru terlebih dahulu
hendaknya kita memantapkan niat kita bahwa kita akan menjadi seorang guru, saya
masuk ke perguruan tinggi ini bukan paksaan atupun ang lainnya namun saya ingin
menjadi guru yang bisa memberikan ilmu saya kepada ank didik saya nanti dan
bisa menjadi guru yang menginspirasi murid-murid saya.
“sesungguhnya diterimanya amal itu tergantung
niatnya dan sesunguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya”
(H.r. Bukhori-Muslim)
Nah semua hal itu berawal dari niat oleh
karena itu hal yang pertama dapat kita lakukan adalah memperbaiki niat kita.
Kemudia hal lainnya adalah kita harus banyak belajar seperti mencari di
internet mengenai Negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik, mencari
informasi mengenai anak didik kita dan hal lainnya yang bisa menjadikan kita
guru yang luar biasa karena kita bisa menjadi motivator bagi siswa-siswa kita.
Awalnya munkin akan terasa sulit, namun kenapa
kita tidak mencobanya karena ini demi kemajuan pendidikan di Indonesia
juga,sekali lgi saya tekankan bahwa perhatian guru kpada siswa sangat
berpengaruh penting bagi keadan siswa, jangan sampai kita seorang guru malah
menghancurkan rasa percaya diri siswa tapi kita harus bisa menjadi penyemangat
bagi siswa tersebut karena “every child is special”.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman
Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan
kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita
didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)
2. Peran Guru adalah sebagai seorang
pendidik, pembimbing, motivator, fasilitator, penilai, dann guru juga berperan
sebagai orang tua dari sisw saat berada di sekolah.
3. Perhatian guru sangat dibutuhkan oleh siswa
karena njika seorang guru memahami/mengerti permasalah yang ada dalam dirianak
itu hendaknya guru menndekatinya jangan langung memberikan gelar yang tidak
baik kepada sang anak, dan seorang guru hendaknya tidak pilih kasih antara si
pintar dan si bodoh karena hal itu hanya akan membuat kesenjangan sosial di
dalam kelas sehingga membuat kelas menjadi tidak kondusif.
4. Every child is special,
SARAN
“Untuk semua guru dan calon guru termasuk saya sendiri hendaknya
kita bisa memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa-siswa kita karena mereka
membutuhkan itu. Perhatian itu bisa berupa pujian, tidak langsung memberikan
gelar yang buruk kepada siswa, hendaknya guru mendekatkan diri pada siswa dan
memahami siswa tersebut apakah masalah yang sedang dia alami dan hal yang
sangat penting adalah jangan mudah menilai pekerjaan siswa itu buruk/salah
karena hal itu dapat membuat mentalnya jatuh dan membuat siswa menjadi tidak
percaya diri lagi.
DaftarPustaka:
Qs.At-Tiin:4
H.r.Bukhori Muslim
Komentar
Posting Komentar