Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Normal

Delia : "kak, gimana kalau seandainya begini?". Mita  : "begini gimana dik manis?". Delia : "kakak pernah suka sama orang gak?". Mita  : "mmm... pernah gak ya.. bentar kakak ingat-ingat dulu ya, kakak suka sama adik kakak yang manis ini (Sambil mencubit pipi Delia)". Delia : "ihh... kakak kok gitu sih". Mita   : "lha, adik manis kakak ini yang kenapa? kok tiba-tiba nanyain yang begituan gak biasanya. biasanya kalau kakak baru pulang langsung ngomel aja". Delia : "hehe (tersenyum tipis),, gak ngomel tiap hari juga kok kak. cuma hampir tiap hari aja.. hahaha" Mita  : "haha iya bercanda adik manisku, adik manis kakak sedang suka sama seseorang ya? Delia : (mengangguk) Mita  : laki-laki? Delia : (mengangguk lagi), kakak gak marah kan? Mita  : "kenapa kakak mesti marah? , suka itu fitrah berarti adik kakak ini normal hihihi" Delia : "ih, kakak gitu", Mita  : "rasa suka maupun cinta i...

Aku, Kamu dan Kita bersama membangun Indonesia

Saudaraku.,, Dengan hiruk pikuknya masalah yang terjadi di negeri ini jangan sampai rasa sayangmu, rasa cintamu pada saudaramu berkurang sesungguhnya aku, kamu dan kita saudara.. kita diikat oleh satu ikatan yang kuat.. yaitu aqidah kalaupun tak diikat oleh aqidah, kita diikat oleh satu bangsa, satu negara .. aku, kamu dan kita adalah saudara setanah air.. saudaraku, jangan biarkan mereka berhasil memecah belah kita jika engkau mendukung A, yang lain mendukung B silahkan.. kalau kata ulama kita, jadikan ini sebagai ajang perlombaaan "fastabiqul khoirot" berlomba-lomba dalam kebaikan bukan sebagai pertarungan. yang kita inginkan "indoesia jaya", bukan hanya untuk golongan tertentu saja tapi untuk seluruh rakyat indonesia menuju "indonesia bangkit", "indonesia maju", "indonesia hebat". ayo bersama, membangun Indonesia :)

Idealis dan Realitas

Mahasiswa, masa yang penuh dengan idealitas, semua dipandang sebagai secara sempurna dan utuh. saat menjadi mahasiwa semangat membara ingin terus menjadi agent of change dan iron stock. niat dan kesungguhan itu akan diuji saat paska kampus. saat dulu mungkin pergi pagi pulang sore menjadi hal biasa bagi para mahasiswa. saat pasca kampus, bertambah pula amanah yang harus dijalankan, bertambah tuntutan pula dari orang tua,dan lama-kelamaan idealis dan realitas terkadang menjadi suatu hal yang betabrakan, semua gak sesuai dengan yang dibayangkan, maka timbullah kekecewaan. namun, yang menjadi masalah disini adalah bukanlah kekecewaan itu tapi bagaimana kita me manage kekecewaan itu. kekecewaan hanya akan muncul saat kita terlalu banyak berharap pada makhluk, dan kita lupa kepada sang pencipta. dahulu mungkin kita pernah bercita-cita ingin melakukan yang terbaik untuk negeri ini semampu kita, dan saat cita-cita itu mulai mengahampiru si idealis tadi langsung menerima dengan senan...

Mengejar Ketidakpastian

"Eh, Mita kok ulang tahun gak bilang-bilang, kalau tahu kan ati bisa di ceplokin telur", "haha.. gak lah bu, gak penting juga.. kalau ingat ulang tahun ingatnya udah makin tua aja ni umur". jawab Mita. "Gak kok Mit, kamu tetap yang paing muda di sini", sambung kak Yani. "hehe iya kak," .. "jadi kapan ni, anak-anak ibu menikah, masih ada 3 orang lagi nih, ibu pinginnya setelah ibu gak ada nanti semunya udah pada nikah ya" "aamiin, iya insyaa allah bu", jawab anak-anaknya. "Sinta Insyaa Allah bentar lagi, 2 orang lagi ni, Yani gimana udah ada calon kah?" "hehehe belum ada bu, kan belum ada yang main ke rumah" "gak harus gitu, maksud ibu udah ada calon gak?" "sejauh ini belum bu, masih berikhtiar mengejar ketidak pastian haha,, kalau jodoh insyaa allah pasti datang bu tapi gak tahu kapan makanya Yani banyak-banyak belajar aja sekalian persiapkan diri menjadi lebih baik, kan jodoh, maut, rez...

ingin mengantarkan umi ke syurga

tok..tok..tok.. "Assalamu'alaikum". "wa'alaikumussalam, jawaban suara dari dalam rumah" "udah lama ya mita?, maaf, umi tadi lagi di belakang. bentar ya umi panggil kak dila nya". "iya umi" "kak mita, dila mau ujian ipa rabu besok kak, kita belajar untuk persiapan ujina ya kak." "iya, materinya tentang apa?" "ini kak tentang gaya" ... "dik tia, kakak udah selesai belajarnya yuk ke sini kita ngaji lagi," ajak dila. "iya kak, bentar adk pakai mukena dulu" .. " kak mita, dedek tia mau murojaah ya kak surat yasin" "oke siap, juz 30 nya udah selesai ya "? "udah kak, kalau di sekolah dedek kalau udah juz 30 d suruh arrahman, terus yasin" "oh gtu, oke yuk kakak simak ya, tapi kita ngaji dulu sebentar ya" "oke kak", jawab tia. "kak dila mau morajaah surat apa?" "hehe, apa ya kak, kemarin juz 30 tapi lama...

Seratus Delapan Puluh Derajat

“Mak, aku berangkat sekolah..”, teriak Adil. “Iya nak, sebentar..”. Teriak ibu paruh baya yang terburu-buru berlari meninggalkan dapur menemui sang buah hati. Namun, Adil sudah tak ada lagi di rumah.. .. Tet...tet.... bunyi bel menggema di sekolah menandakan jam pelajaran pertama akan segera di mulai. “untung aja, kalau aku sampai telat gak bakal bisa masuk di kelasnya pak Tejo”, suara lirih sambil mengelus dada. “Assalamu’alaikum....” suara yang lantang dan berwibawa “Wa’alaikumussalam”.. jawab murid-murid kompak. “Bagaimana kabar kalian semua? Semoga selalu sehat semangat ya.” “Alhamdulillah kalau kabar sehat pak, Cuma hati aja agak ngenes pak”, sahut Dilan. “wah, baru diputusin sama miela ya?”, tanya pak Tejo. “huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”, sorak teman sekelas. Dengan lembut Pak Tejo memegang pundak Dilan, “sudah, patah hati itu memang sakit tapi banyak menumpuk dosa jauh lebih sakit lagi di akhirat”. “iihhhh.. Bapak, ngeri kata-katanya...